LEMBAGA
SOSIAL
1.
Pengertian Lembaga
Sosial
a.
Pengertian secara
etomologis
Secara etimologi, lembaga sosial
berasal dari bahasa inggris sosial instution yang menunjuk pada unsur-unsur
yang berlaku dalam masyarakat, dalam bahasa Indonesia, institsi sosial berarti
lembaga sosial atau pranata sosial. Lembaga sosial atau pranata sosial pada
hakikatnya adalah suatu sistem norma untuk mencapai tujuan yang oleh masyarakat
dianggap penting, atau secara formal berupa sekumpulan kebiasaan dan tata
kelakuan yang berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia.
b.
Pengertian menurut para
ahli
1)
Menurut Koentjaraningrat,
lembaga sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat
kepada aktifitas untuk memenuhi kebutuhan yang kompleks.
2)
Menurut Landis, lembaga
sosial adalah struktur budaya formal yang dirancang untuk menemukan dan
memenuhi kebutuhan pokok sosial.
3)
Menurut Bruce, J Cohen
lembaga sosial adalah sistem pola sosial yang tersusun rapi dan secara relatif
bersifat lembaga sosial permanen serta mengandung perilaku tertentu yang kokoh
dan terpadu demi pemuasan dan pemenuhan kebutuhan pokok manusia.
4)
Menurut Seojono Soekanto,
lembaga sosial adalah himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada
suatu kebutuhan pokok dalam suatu masyarakat.
5)
Menurut Robert Mac Iver dan
CH. Page, lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang lebih diciptakan
untuk mengatur hubungan antarmanusia yang tergabung dalam suatu kelompok
masyarakat.
2.
Ciri-ciri lembaga
sosial
a.
Pemuasan
kebutuhan-kebutuhan khusus tertentu.
Eq: pengaturan jumlah keluarga,
pembentukan kepribadian anak, dsb.
b.
Penghormatan tehadap
nilai-nilai luhur yang diyakini anggota kelompok dan masyarakat.
Eq: gotong royong dan sambatan pada
masyarkat jawa.
c.
Pola tingkah laku bersifat
tetap atau permanen dan merupakan bagian dari warisan tradisi budaya tertentu.
Eq: selamatan terhadap orang yang
sudah meninggal selama 7 hari, 100 hari, dsb.
d.
Cita-cita luhur lembaga
sosial umumnya diterima baik oleh para anggota masyarakat, tanpa atau dengan keterlibatan
mereka dalam kegiatan di masyarakat.
Eq: keluarga jawa yang hidupnya
sejahtera, pembentukannya memperhatikan 3B, yaitu bibit, bobot, bebet.
3.
Tipe-tipe lembaga
sosial
a.
Dari sudut
perkembangannya
1)
Crescive institutions, merupakan
lembaga-lembaga yang paling primer, merupakan lembaga-lembaga yang secara tidak
sengaja tumbuh dari adat-adat masyarakat.
Eq: hak milik, perkawinan, dsb.
2)
Enacted Institutions,
merupakan lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu.
Eq: lembaga pendidikan,
utang-piutang, dsb.
b.
Dari sudut sistem
nilai yang diterima oleh masyarakat
1)
Basic Instutios, lembaga
sosial yang penting untuk untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam
masyarakat.
Eq: lembaga keluarga, sekolah, dan
negara.
2)
Subsidiary Instutios,
lembaga sosialyang berkaitan dengan hal-hal yang dianggap masyarakat itu kurang
penting.
Eq: rekreasi
c.
Dari sudut peneriman
msyarakat
1)
Approve atau santaioned institutions,
lembaga sosial yang diterima oleh masyarakat.
Eq:
sekolah, perusahaan dagang, dsb.
2)
unsantaioned institutions,
lembaga sosial yang ditolak oleh masyarakat, meskipun masyarakat tidak mampu
memberantasnya.
Eq: kelompok pemeras, penjahat, dsb.
d.
Dari sudut
penyebarannya
1)
General Instutios,
yaitu lembaga sosial yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat dunia. Eq:
agama.
2)
Restructed Institutions,
yaitu lembaga sosial yang hanya dikenal oleh masyarakat tertentu saja. Eq:
agama islam, agama kristen, agama katolik, dan agama hindu, agama budha, dan
agama konghuchu.
e.
Dari sudut fungsinya
1)
Operative institutions,
yaitu lembaga sosial yang berfungsi menghimpun pola-pola atau tata cara yang
diperlukan untuk mencapai tujuan dari
masyarakat yang bersangkutan. Eq: lembaga industri
2)
Regulative institutions,
merupakan lembaga sosial yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata
kelakuan yang ada dalam masyarakat.
Eq: lembaga hukum, kejaksaan,
pengadilan, dsb.
4.
Peran dan fungsi
lembaga sosial
a.
Fungsi umum
1)
Memberikan pedoman kepada
anggota-anggota masyarakat tentang bagimana mereka harus bersikap atau
berperilaku di dalam menghadapi masalah- masalah di dlam masyarakat terutama
menyangkut kebutuhan yang bersangkutan.
2)
Menjaga keutuhan yang
bersangkutan
3)
Memberikan pegangan
kepada masyarakat untuk mengadakn sistem pengendalian sosial (social control).
Maksudnya mengadakan sistem pengawasan dari masyarakat terhadap perilaku
anggotanya.
b.
Fungsi
khusus/spesifik lembaga sosial
1)
Fungsi pokok lembaga
keluarga
a)
Pengaturan tingkah laku
seksual
b)
Reproduksi
c)
Memelihara dan melindungi
anak dan orang tua
d)
Sosialisasi
e)
Mewariskan nilai dan norma
f)
Mengembangkan ekonomi
keluarga
2)
Fungsi lembaga pendidikan
a)
Menyiapkan kedudukn dan
peranan anak
b)
Melayani
pengalihan/pewarisan nilai budaya
c)
Mengenalkan berbagai peran
bagi anak
d)
Menyiapkan peranan sosial
yang diharapkan
e)
Memberikan penilaian dan
pemahaman tentang kedudukan
f)
Menguatkan penyesuaian dan
perbaikan hubungan sosial
3)
Fungsi lembaga agama
a)
Menbantu menemukan
identitas agama
b)
Memberika penafsiran untuk
membantu menjelaskan lingkungan fisik dan sosial.
c)
Mengembangkan kebersamaan,
kohesi, dan solidaritas sosial.
4)
Fungsi lembaga ekonomi
a)
Memproduksi barang dan jasa
b)
Mendistribusi barang dan
jasa
c)
Mengonsumsi kebutuhan
barang dan jasa
5)
Fungsi lembaga politik
a)
Pelembagaan norma
b)
Penegakan aturan
c)
Penyelesaian konflik
d)
Penguatan layanan pada
masyarakat
e)
Perlindungan rakyat dari
serangan pihak luar dan situasi yang membahayakan
No comments:
Post a Comment