A.
Jenis-jenis Perubahan Sosial
1.
Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat
Perubahan
sosial lambat atau yang sering disebut
evolusi adalah suatu perubahan yang berjangka waktu lama dan terjadi dengan
sendirinya tanpa direncanakan. Sebagai contoh, evolusi manusia menurut teori
Evolusi Darwin.
Ada beberapa
teori yang mendasari perubahan secara lambat, yaitu sebagai berikut:
a.
Teori
perubahan unlinier
Menurut teori
ini manusia dan masyarakat, termasuk kebudayaannya mengalami perkembangan
sesuai dengan tahap-tahap tertentu. Perkembangan dari bentuk yang sangat
sederhana menjadi lebih komplek, sehingga pada tahapan yang lebih sempurna.
Pendkung teori ini slah satunya adalah Aguste Comte.
b.
Teori
perubahan unversal
Menurut
teori ini perkembangan manusia tidak
perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap, sebab kebudayaan manusia telah mengikuti
suatu garis evolusi tertentu. Pendukung teori ini, antara lain Herbert Spencer
yang mengatakan bahwa masyarakat merupakn hasil perkembangan dari sekelompok
homogen ke kelompok heterogen, baik sifat maupun susunannya.
c.
Teori
perubahanmultilinier
Teori ini lebih
menekankan pada penelitian-penelitian tehadap tahap-tahap perkembangan tertentu
dalam evolusi masyarakat. Misalnya meneliti pengaruh perubahan sistem
pencaharian dari sistem berburu ke pertanian, teradap sistem, bentuk dan pola
kekeluargaan kemasyarakatannya.
2.
Perubahan Progres dan Perubahan Regres
Perubahan progres adalah perubahan sosial
yang membawa kearah kemajuan sehingga bisa menguntungkan dalam kehidupan
masyarakat. Bentuk prose ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai
berikut:
a.
Planned
progres (kemajuan yang direncanakan),
sebagai contoh modernisasi.
b.
Unplanned
progres (kemajuan yang tidak direncanakan),
sebagai contohnya adanya peningkatan kesejahteraan warga masyarakat disekitar
gunung berapi, adanya kondisi tanah yang subur dan melimpahnya tambang pasir.
Perubahan regres adalah perubahan sosial
yang membawa kearah kemunduran, sehingga kurang menguntungkan bagi amsyarakat,
sebgai contoh adanya peperangan yang banyak memakan korban serta kerugian harta
benda.
3.
Perubahan yang berpengaruh kecil dan berpengaruh besar
Perubahan yang membawa pengaruh kecil
adalah perubahan sosial yang kurang membawa pengaruh langsung bagi masyarakat
secara keseluruhan. Sebagai contoh perubahan tren mode rambut atau pakaian.
Perubahan yang membawa pengaruh besar
adalah suatu perubahan sosial yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada
struktur kemasyarakatan, hubungan kerja, sisiem mata pencaharian, dan
stratifikasi sosial. Sebagai contoh adalah adanya indutrialisasi, reformasi
pemerintahan, dan revolusi.
4.
Perubahan yang dikehendaki dan yang tidak dikehendaki
Perubahan yang dikehendaki (intended
change) adlah perubahan yang
dperkirakan sesuai perubahan di masyarakat agar lebih teratur dalam segala
perkembangan. Perubahan ini biasanya direncanakanterlebih dahulu
sehinggaenar-benar teratur dan terarah. Contohnya adalah pembangunan.
Perubahan yang tidak dikehendaki
(unintended change) adalah perubahan yang tejadi tanpa disengaja atau
diinginkan oleh pihak-pihak yang akan mengadakan perubahan atau oleh masyarakat
itu sendiri. Sebagai contoh akibat urbanisasi dapat menimbulkan masalah di
perkotaan.
B.
Dampak
Perubahan Sosial
1.
Dampak Positif Perubahan Sosial
a.
Memperkaya
unsur-unsur kebudayaan
Masuknya budaya
asing ke Indonesia akan memperkaya khasanah budaya Indonesia. Dengan budaya
tersebut akan menimbulkan perubahan sosial dan perubahan kebudayaan.
b.
Perkembangan
ilmu pengetahuan
Ilmu
pengetahuan sebagai alat untuk menemukan hal yang baru dapat dipakai untuk
memenuhikebutuhan masyarakat. Kebudayaan sebagaia hasil cipta, rasa dan karsa
manusia juga akan ikut berkembang
c.
Perkembangan
teknologi
Teknologi dan
pengetahuan akan mempengaruhi pola pikir, sehingga masyarakat semakin beradab
dan modern
d.
Perkembangan
Industri
Semakin maju
ilmu pengetahuan dan teknologi, akan membawa dampak positif terhadap
perkembangan industri
e.
Pekembangan
ekonomi
Semakin pandai
dan dapat menerapkan teknologi modern maka akan berdampak positif sehingga
produktivitas meningkat.
2.
Dampak Negatif Perubahan Sosial
a.
Goncangan buadaya (cultural shock)
Goncangan
kebudayaan sebagia akibat adanya ketidak sesuaian unsur-unsur yang saling
berbeda sehinga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak serasi fungsinya
bagi masyarakat.
b.
Kesenjangan buadaya (cultural lag)
Perkembangan
kebudaaan ada yang cepat dan ada yang lambat, sehingga terjadinya
ketidakseimbangan (disequlibium) yang dapat menimbulkan berbagai krisis,
ketegangan, konflik, dan sebagainya.
c.
Hilangnya unsur-unsur kebudayaan
Masuknya
unsur-unsur kebudayaan kedalam masyarakat ke masyarakat yang lain akan
menimbulkan terjadinya asimilasi dan akulturasi. Dari inovasi-inovasi baru
(perubahan baru)dapat menyebabkan hilangnya unsir-unsur kebudayaan lama.
C.
Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan perubahan sosial adalah
sebagai berikut
1.
Lingkungan Alam
Kondisi
lingkungan alam adapt berpengaruh terhadap terjadinya perubahan soaial dan
kebudayaan. Masyarakat yang tinggal didekat pantai tentu berbeda dengan
masyarakat di daerah pegunungan. Masyarakat kutub akan berbeda dengan
masyarakat yang tinggal di daerah tropis. Berubahnya lingkungan alam akan
menyebabkan berubahnya kehidupan masyarakat. Sebagai contoh terjadinya bencaa
alam seperti tsunami, gempa bumi dan gunng meletus.
2.
Perubahan komposisi penduduk
Perubahan
komposisi penduduk (betambah dan berkurangnya penduduk) akan menyebabkan
terjadnya perubahan sosial dan kebudayaan. Kepadatan penduduk akan mengurangi
rasa kekeluargaan dan kegotong-royongan sebab kompetisi/persaingan antar
individu akan meningkat.
3.
Penemuan (Discovery)
Discovery adalah penemuan baru terhadap sesuatu yang semula belum ada,
sebagai contoh suatu penemuan mengenai bentuk bumi bulat, penemuan mesin uap
oleh James Watt dan sebagainya.
4.
Ciptaan baru (Invention)
Ciptaan baru
adalah suatu pembuatan bentuk baru yang berupa benda atau pengetahuana yang
dilakukan dengan melalui proses pencintaan dan didasarkan atau
kombinasi-kombinasi dari berbagai pengetahuan yang sudah adamengenai benda dan
gejala. Suatu Discovery akan berubah menjadi invention apabila Discovery
tersebut telah di manfatkan,
dipakai, di akui dan dterapkan dalam masyarakat.
5.
Difusi
Difusi adalah
persebaran unsur-unsur kebudayaan dari masyarakat yang satu ke masyarakat yang
lain dan dari wrga masyarakat yang satu ke warga masyarakat yang lain dari
masyarakat yang bersangkutan. Persebaran unsur kebudayaan adalah suatu proses
penerimaan unsur-unsur kebudayaan tersebut oleh warga masyarakat yang
bersangkutan. Difusi terdiri atas dua bentuk, yaitu difusi di dalam masyarakat
(intramasyarakat)dan difusi antarmasyarakat. Difusi akan terjadi apabila
terjadi hubungan atau interaksi.