Thursday, 12 November 2015

JENIS-JENIS PERUBAHAN SOSIAL

A.    Jenis-jenis Perubahan Sosial
1.      Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat
Perubahan sosial lambat atau  yang sering disebut evolusi adalah suatu perubahan yang berjangka waktu lama dan terjadi dengan sendirinya tanpa direncanakan. Sebagai contoh, evolusi manusia menurut teori Evolusi Darwin. 
Ada beberapa teori yang mendasari perubahan secara lambat, yaitu sebagai berikut:
a.       Teori perubahan unlinier
Menurut teori ini manusia dan masyarakat, termasuk kebudayaannya mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu. Perkembangan dari bentuk yang sangat sederhana menjadi lebih komplek, sehingga pada tahapan yang lebih sempurna. Pendkung teori ini slah satunya adalah Aguste Comte.
b.      Teori perubahan unversal
Menurut teori  ini perkembangan manusia tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap, sebab kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi tertentu. Pendukung teori ini, antara lain Herbert Spencer yang mengatakan bahwa masyarakat merupakn hasil perkembangan dari sekelompok homogen ke kelompok heterogen, baik sifat maupun susunannya.
c.       Teori perubahanmultilinier
Teori ini lebih menekankan pada penelitian-penelitian tehadap tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya meneliti pengaruh perubahan sistem pencaharian dari sistem berburu ke pertanian, teradap sistem, bentuk dan pola kekeluargaan kemasyarakatannya.

2.      Perubahan Progres dan Perubahan Regres
      Perubahan progres adalah perubahan sosial yang membawa kearah kemajuan sehingga bisa menguntungkan dalam kehidupan masyarakat. Bentuk prose ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
a.       Planned progres (kemajuan yang direncanakan), sebagai contoh modernisasi.
b.      Unplanned progres (kemajuan yang tidak direncanakan), sebagai contohnya adanya peningkatan kesejahteraan warga masyarakat disekitar gunung berapi, adanya kondisi tanah yang subur dan melimpahnya tambang pasir.
     Perubahan regres adalah perubahan sosial yang membawa kearah kemunduran, sehingga kurang menguntungkan bagi amsyarakat, sebgai contoh adanya peperangan yang banyak memakan korban serta kerugian harta benda.

3.      Perubahan yang berpengaruh kecil dan berpengaruh besar
      Perubahan yang membawa pengaruh kecil adalah perubahan sosial yang kurang membawa pengaruh langsung bagi masyarakat secara keseluruhan. Sebagai contoh perubahan tren mode rambut atau pakaian.
      Perubahan yang membawa pengaruh besar adalah suatu perubahan sosial yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan, hubungan kerja, sisiem mata pencaharian, dan stratifikasi sosial. Sebagai contoh adalah adanya indutrialisasi, reformasi pemerintahan, dan revolusi.  

4.      Perubahan yang dikehendaki dan yang tidak dikehendaki
      Perubahan yang dikehendaki (intended change)  adlah perubahan yang dperkirakan sesuai perubahan di masyarakat agar lebih teratur dalam segala perkembangan. Perubahan ini biasanya direncanakanterlebih dahulu sehinggaenar-benar teratur dan terarah. Contohnya adalah pembangunan.
      Perubahan yang tidak dikehendaki (unintended change) adalah perubahan yang tejadi tanpa disengaja atau diinginkan oleh pihak-pihak yang akan mengadakan perubahan atau oleh masyarakat itu sendiri. Sebagai contoh akibat urbanisasi dapat menimbulkan masalah di perkotaan.

B.     Dampak Perubahan Sosial
1.      Dampak Positif Perubahan Sosial
a.       Memperkaya unsur-unsur kebudayaan
Masuknya budaya asing ke Indonesia akan memperkaya khasanah budaya Indonesia. Dengan budaya tersebut akan menimbulkan perubahan sosial dan perubahan kebudayaan.
b.      Perkembangan ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan sebagai alat untuk menemukan hal yang baru dapat dipakai untuk memenuhikebutuhan masyarakat. Kebudayaan sebagaia hasil cipta, rasa dan karsa manusia juga akan ikut berkembang
c.       Perkembangan teknologi
Teknologi dan pengetahuan akan mempengaruhi pola pikir, sehingga masyarakat semakin beradab dan modern
d.      Perkembangan Industri
Semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologi, akan membawa dampak positif terhadap perkembangan industri
e.       Pekembangan ekonomi
Semakin pandai dan dapat menerapkan teknologi modern maka akan berdampak positif sehingga produktivitas meningkat.

2.      Dampak Negatif Perubahan Sosial
a.      Goncangan buadaya (cultural shock)
Goncangan kebudayaan sebagia akibat adanya ketidak sesuaian unsur-unsur yang saling berbeda sehinga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak serasi fungsinya bagi masyarakat.
b.      Kesenjangan buadaya (cultural lag)
Perkembangan kebudaaan ada yang cepat dan ada yang lambat, sehingga terjadinya ketidakseimbangan (disequlibium) yang dapat menimbulkan berbagai krisis, ketegangan, konflik, dan sebagainya.
c.       Hilangnya unsur-unsur kebudayaan
Masuknya unsur-unsur kebudayaan kedalam masyarakat ke masyarakat yang lain akan menimbulkan terjadinya asimilasi dan akulturasi. Dari inovasi-inovasi baru (perubahan baru)dapat menyebabkan hilangnya unsir-unsur kebudayaan lama.


C.    Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan perubahan sosial adalah sebagai berikut
1.      Lingkungan Alam
Kondisi lingkungan alam adapt berpengaruh terhadap terjadinya perubahan soaial dan kebudayaan. Masyarakat yang tinggal didekat pantai tentu berbeda dengan masyarakat di daerah pegunungan. Masyarakat kutub akan berbeda dengan masyarakat yang tinggal di daerah tropis. Berubahnya lingkungan alam akan menyebabkan berubahnya kehidupan masyarakat. Sebagai contoh terjadinya bencaa alam seperti tsunami, gempa bumi dan gunng meletus.
2.      Perubahan komposisi penduduk
Perubahan komposisi penduduk (betambah dan berkurangnya penduduk) akan menyebabkan terjadnya perubahan sosial dan kebudayaan. Kepadatan penduduk akan mengurangi rasa kekeluargaan dan kegotong-royongan sebab kompetisi/persaingan antar individu akan meningkat.

3.      Penemuan (Discovery)
Discovery  adalah penemuan baru terhadap sesuatu yang semula belum ada, sebagai contoh suatu penemuan mengenai bentuk bumi bulat, penemuan mesin uap oleh James Watt dan sebagainya.

4.      Ciptaan baru (Invention)
Ciptaan baru adalah suatu pembuatan bentuk baru yang berupa benda atau pengetahuana yang dilakukan dengan melalui proses pencintaan dan didasarkan atau kombinasi-kombinasi dari berbagai pengetahuan yang sudah adamengenai benda dan gejala. Suatu Discovery akan berubah menjadi invention apabila Discovery  tersebut telah di manfatkan, dipakai, di akui dan dterapkan dalam masyarakat.

5.      Difusi
Difusi adalah persebaran unsur-unsur kebudayaan dari masyarakat yang satu ke masyarakat yang lain dan dari wrga masyarakat yang satu ke warga masyarakat yang lain dari masyarakat yang bersangkutan. Persebaran unsur kebudayaan adalah suatu proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan tersebut oleh warga masyarakat yang bersangkutan. Difusi terdiri atas dua bentuk, yaitu difusi di dalam masyarakat (intramasyarakat)dan difusi antarmasyarakat. Difusi akan terjadi apabila terjadi hubungan atau interaksi.

LEMBAGA SOSIAL

LEMBAGA SOSIAL
1.       Pengertian Lembaga Sosial
a.       Pengertian secara etomologis
Secara etimologi, lembaga sosial berasal dari bahasa inggris sosial instution yang menunjuk pada unsur-unsur yang berlaku dalam masyarakat, dalam bahasa Indonesia, institsi sosial berarti lembaga sosial atau pranata sosial. Lembaga sosial atau pranata sosial pada hakikatnya adalah suatu sistem norma untuk mencapai tujuan yang oleh masyarakat dianggap penting, atau secara formal berupa sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia.
b.      Pengertian menurut para ahli
1)      Menurut Koentjaraningrat, lembaga sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktifitas untuk memenuhi kebutuhan yang kompleks.
2)      Menurut Landis, lembaga sosial adalah struktur budaya formal yang dirancang untuk menemukan dan memenuhi kebutuhan pokok sosial.
3)      Menurut Bruce, J Cohen lembaga sosial adalah sistem pola sosial yang tersusun rapi dan secara relatif bersifat lembaga sosial permanen serta mengandung perilaku tertentu yang kokoh dan terpadu demi pemuasan dan pemenuhan kebutuhan pokok manusia.
4)      Menurut Seojono Soekanto, lembaga sosial adalah himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam suatu masyarakat.
5)      Menurut Robert Mac Iver dan CH. Page, lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang lebih diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.

2.       Ciri-ciri lembaga sosial
a.       Pemuasan kebutuhan-kebutuhan khusus tertentu.
Eq: pengaturan jumlah keluarga, pembentukan kepribadian anak, dsb.
b.      Penghormatan tehadap nilai-nilai luhur yang diyakini anggota kelompok dan masyarakat.
Eq: gotong royong dan sambatan pada masyarkat jawa.
c.       Pola tingkah laku bersifat tetap atau permanen dan merupakan bagian dari warisan tradisi budaya tertentu.
Eq: selamatan terhadap orang yang sudah meninggal selama 7 hari, 100 hari, dsb.
d.      Cita-cita luhur lembaga sosial umumnya diterima baik oleh para anggota masyarakat, tanpa atau dengan keterlibatan mereka dalam kegiatan di masyarakat.
Eq: keluarga jawa yang hidupnya sejahtera, pembentukannya memperhatikan 3B, yaitu bibit, bobot, bebet.

3.       Tipe-tipe lembaga sosial
a.       Dari sudut perkembangannya
1)      Crescive institutions, merupakan lembaga-lembaga yang paling primer, merupakan lembaga-lembaga yang secara tidak sengaja tumbuh dari adat-adat masyarakat.
Eq: hak milik, perkawinan, dsb.
2)      Enacted Institutions, merupakan lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu.
Eq: lembaga pendidikan, utang-piutang, dsb.
b.      Dari sudut sistem nilai yang diterima oleh masyarakat
1)      Basic Instutios, lembaga sosial yang penting untuk untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat.
Eq: lembaga keluarga, sekolah, dan negara.
2)      Subsidiary Instutios, lembaga sosialyang berkaitan dengan hal-hal yang dianggap masyarakat itu kurang penting.
Eq: rekreasi
c.       Dari sudut peneriman msyarakat
1)      Approve atau santaioned institutions, lembaga sosial yang diterima oleh masyarakat.
Eq:  sekolah, perusahaan dagang, dsb.
2)      unsantaioned institutions, lembaga sosial yang ditolak oleh masyarakat, meskipun masyarakat tidak mampu memberantasnya.
Eq: kelompok pemeras, penjahat, dsb.
d.      Dari sudut penyebarannya
1)      General Instutios, yaitu lembaga sosial yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat dunia. Eq: agama.
2)      Restructed Institutions, yaitu lembaga sosial yang hanya dikenal oleh masyarakat tertentu saja. Eq: agama islam, agama kristen, agama katolik, dan agama hindu, agama budha, dan agama konghuchu.
e.      Dari sudut fungsinya
1)      Operative institutions, yaitu lembaga sosial yang berfungsi menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan  dari masyarakat yang bersangkutan. Eq: lembaga industri
2)      Regulative institutions, merupakan lembaga sosial yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang ada dalam masyarakat.
Eq: lembaga hukum, kejaksaan, pengadilan, dsb.

4.       Peran dan fungsi lembaga sosial
a.       Fungsi umum
1)      Memberikan pedoman kepada anggota-anggota masyarakat tentang bagimana mereka harus bersikap atau berperilaku di dalam menghadapi masalah- masalah di dlam masyarakat terutama menyangkut kebutuhan yang bersangkutan.
2)      Menjaga keutuhan yang bersangkutan
3)      Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakn sistem pengendalian sosial (social control). Maksudnya mengadakan sistem pengawasan dari masyarakat terhadap perilaku anggotanya.
b.      Fungsi khusus/spesifik lembaga sosial
1)      Fungsi pokok lembaga keluarga
a)      Pengaturan tingkah laku seksual
b)      Reproduksi
c)       Memelihara dan melindungi anak dan orang tua
d)      Sosialisasi
e)      Mewariskan nilai dan norma
f)       Mengembangkan ekonomi keluarga
2)      Fungsi lembaga pendidikan
a)      Menyiapkan kedudukn dan peranan anak
b)      Melayani pengalihan/pewarisan nilai budaya
c)       Mengenalkan berbagai peran bagi anak
d)      Menyiapkan peranan sosial yang diharapkan
e)      Memberikan penilaian dan pemahaman tentang kedudukan
f)       Menguatkan penyesuaian dan perbaikan hubungan sosial
3)      Fungsi lembaga agama
a)      Menbantu menemukan identitas agama
b)      Memberika penafsiran untuk membantu menjelaskan lingkungan fisik dan sosial.
c)       Mengembangkan kebersamaan, kohesi, dan solidaritas sosial.
4)      Fungsi lembaga ekonomi
a)      Memproduksi barang dan jasa
b)      Mendistribusi barang dan jasa
c)       Mengonsumsi kebutuhan barang dan jasa
5)      Fungsi lembaga politik
a)      Pelembagaan norma
b)      Penegakan aturan
c)       Penyelesaian konflik
d)      Penguatan layanan pada masyarakat
e)      Perlindungan rakyat dari serangan pihak luar dan situasi yang membahayakan

Sunday, 1 November 2015

JENIS-JENIS PENELITIAN SOSIAL

A.    JENIS-JENIS PENELITIAN SOSIAL
1.      Jenis-Jenis Penelitian Sosial
a.       Berdasarkan hasil yang ingin dicapai
a)    Penelitian dasar (basic reseach), yaitu penelitian murni untuk mengembangkan dan memperdalam teori suatu ilmu pengetahuan.
 Contoh : penelitian tata surya, genetika, sosiologi murni, dsb.
b)   Penelitian terapan (aplied reseach), yaitu penelitian yang sangat hati-hati dan berkelanjutan terhadap suatu permasalahan untuk dicari jalan pemecahan yang sebaik-baiknya. Hasilnya bisa digunakan untuk melakukan perbaikan ekonomi, politik, sosial, atau budaya.
b.      Berdasarkan bidang yang diteliti
a)      Penelitian bidang soaial humaniora, misalnya masalah pendidikan, ekonomi, politik, soaial, budaya, etnografi, atau pelanggaran HAM.
b)      Penelitian bidang eksata, misalnya manfaat tanaman obat, energi matahari ntuk pembangkit listrik, budi daya lebah madu, dsb.
c.       Berdasarkan tempat penelitian
a)      Penelitian laboratorium.  Cara kerjanya menggunakan banyak alat, melakukan percobaan, uji coba, dsb. Contoh : penelitian sel kanker.
b)      Penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang berfokus pada berbagai literatur, dokumen, brosur ilmiah, data sensus, dsb. Contoh : perjuangan pangeran diponegoro dalam mengusir belanda di jawa tengah.
c)      Penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan pada lingkugan alam atau masyarakat tertentu. Peneliti terjun angsung pada objeknya. Contoh penelitian suku asmat di Papua.
d.      Berdasarkan cara membahasnya
a)      Penelitian deskriptif, yaitu dengan memaparkan, melukiskan, dan melaporkan segala keadaan objek yang diteliti sebagaimana adanya tampak menarik suatu simpulan.
b)      Penelitian Inferensial, selain menampakkan keadaan objek, juga menarik simpulan umum guna keperluan interprestasi atau prediksi. Dalam penelitian ini sering digunakan rumus-rumus statistik.
2.      Menyusun Rancangan Penelitian
a.       Pengertian Rancangan Penelitian
Rancnagan penelitian adalah pokok-pokok perencanaan seluruh penelitian yang tertuang dalam suatu kesatuan naskah secara ringkas, jelas, dan utuh. Rancangan penelitian menggambarkan seluruh aktiitas penelitian.
b.      Manfaat Rancangan Penelitian
a)      Rancangan penelitian memberi pegangan yang jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitian.
b)      Rancangan penelitian menentka batas-batas penelitian yang berhubungan dengan tujuan penelitian.
c)      Rancangan penelitian memberikan gambaran tentang tahap yang harus dilakukan dan kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi saat penelitian.
c.       Syarat-syarat Rancangan penelitian
a)      Sistematis, artinya unsur-unsur yang ada dalam rancangan penelitian harus tersusun dalam urutan yang logis.
b)      Konsisten, artinya terdapat kesesuaian antara unsur-unsur tersebut.
c)      Operasional, artinya dapat menjelaskan cara penelitian itu dilakukan.

d.      Isi Rancangan penelitian
1.      Latar belakang masalah
2.      Rumusan maslah penelitian
3.      Tujuan dan manfaat penelitian
4.      Tinjauan kepustakaan
5.      Hipotesis
6.      Batasan konsep
7.      Metodeologi penelitian
e.       Persiapan menyusun rancangan penelitian
1.      Menentukan topik penelitian
            Topik penelitian adalah pokok permasalahan suatu penelitian. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan topik penelitian adalah sebagai berikut.
a.       Topik terjangkau oleh peneliti
b.      Topik dipandang penting dan menarik untuk diteliti
c.       Topik harus memiliki kegunaan praktis dan teoritis
d.      Topik yang diteliti harus didukung data yan cukup
e.       Topik yang diteliti harus memungkinkan dengan dukungan dana yang ada
f.       Topik yang diangkat merupakan hal yang baru.
2.      Menentukan Judul Penelitian
            Fungsi judul penelitian adalah menunjukkan kepada pembaca tentang inti objek penelitian, subjek penelitian, dan sifat penelitian yang digunakan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan judul penelitian, yaitu sebagai berikut :
a.       Judul ditulis singkat, padat, dan jelas.
b.      Judul mencerminkan spesifikasi masalah penelitian yang diteliti
c.       Judul memuat variabel-variabel utamayang dilibatkan dalam peneltian

3.      Merumuskan masalah penelitian
Masalah penelitian adalah suatu pernyataan yang mengungkapkan adanya hubungan antarvariabel yang ingin ditemukan jawabannya. Masalah muncul ketika terjadi kesenjangan antara kenyataan dengan harapan. Sumber masalah penelitian dapat diambil dari media-media berikut :
a.      Literatur
b.     Diskusi, seminar, simposium, dan lain-lain.
c.      Penyataan memegang otoritas

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah, yaitu sebagai berikut :
a.       Menggunakan kalimat pertanyaan
b.      Harus direflesikan dalam judul
c.       Situlis ringkas, jelas, padat dan sederhana.
d.      Mengungkapkan variabel-variabel penelitian
e.       Mmegungkapkan jenis hubungan antarvariabel yang ada.
f.       Mengungkapkan objek penelitian

Sedangkan bentuk-bentuk masalah penelitian, yaitu sebagai berikut :
a.       Permasalahan deskriptif
b.      Permasalahan komparatif
c.       Permasalahan asosiatif
4.      Menentukan populasi, sampel, dan pendekatan penelitian
a.       Populasi
Populasi adalah keseluruhan individu yag dicakup dalam unit penelitian.
b.      Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang secara metodeologis dapat dianggap mewakili populasi. Tujuan penentuan sampel adalah  sebagai berikut :
1.      Menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti
2.      Sederhana dan mudah dilaksanakan karena menghemat waktu, tenaga, dan biaya.
3.      Mengadakan pengurangan dari subjek yang diteliti
4.      Mengadakan generalisasi
5.      Menonjolkan sifat-sifat umum populasi
Sedangkan langkah-langkah dalam pemilihan sampel adalah sebagai berikut :
1.      Menentukan karakteristik populasi
2.      Menentukan teknik pemilihan sampel
3.      Menentukan besar sampel
4.      Tersedia tidaknaya tes statistik
     Contoh teknik-teknik penambilan sampel adalah sebagai berikut :
1.      Sampel acak sederhana (simple random sampling)
2.      Sampel stratifikasi (stratified sampling)
3.      Sampel rumpun (cluster sampling)
4.      Sampel bertujuan (purposive sampling)
5.      Sampel insidental (insidental sampling)
6.      Sampel bola salju (snow ball sampling)
c.       Pendekatan penelitian
Dalam penelitian sosial, mengenal dua pendekatan, yang dapatdijelaskan sebagai berikut :
1.      Pendekatan kuantitatif, yaitu  pendekatan yang berusaha untuk mengungkapkan kenyatan sosial dengan melihat saling ketergantungan antara variabel satu dengan variabel lainnya. Termasuk dalam metoe ini adalah metode penelitian survei dan metode ekperimen.
2.      Pendekatan kualitatif, yaitu  pendekatan yang berusaha untuk menangkap kenyatan sosial sebagai keseluruhan yang utuh, dan tuntas sebagai satu kesatuan kenyataan. Termasuk dalam metode ini adalah metode grounded reseach, metode etnografis, dan metode historis.


KUMPULAN LAGU PRAMUKA

Kumpulan   Lagu Pramuka   Writen by : Nia Ifatul Mufidah D.A...