MAKALAH
INDONESIA DAN DUNIA PADA MASA REVOLUSI
TEKNOLOGI ABAD KE -20
PEMBIMBING :
SULISTYWATI, S.HI
DISUSUN OLEH :
1.
NIA IFATUL MUFIDAH
2.
SYAIKHUL MUZAKKY
MADRASAH ALIYAH NAHDLATUL ULAMA
TIMBUAN SARIREJO LAMONGAN
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan taufiq-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “INDONESIA DAN DUNIA PADA MASA REVOLUSI TEKNOLOGI PADA
ABAD KE-20”
Namun demikian penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari
sempurna, untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan di
kemudian hari.
Lamongan, 27 Agustus 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Cover
|
|
Kata Pengantar
|
|
Daftar Isi
|
|
BAB I PENDAHULUAN
|
1
|
1.1
Latar Belakang
|
1
|
1.2
Rumusan Masalah
|
1
|
1.3
Tujuan Penulisan
|
1
|
BAB II PEMBAHASAN
|
2
|
2.1
Proses Revolusi Hijau Dalam Meningkatkan Produksi
Pertanian
|
2
|
A. Pengertian
Revolusi Hijau
|
2
|
B. Latar Belakang
Revolusi Hijau
|
2
|
C. Perkembangan
Revolusi Hijau
|
2
|
D. Keuntungan
Revolusi Hijau
|
3
|
E. Kelemahan
Revolusi Hijau
|
3
|
2.2
Perkembangan Sistem Informasi, Komunikasi Dan
Transportasi Serta Dampaknya Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan
Bernegara
|
4
|
A. Pengertian
Informasi Dan Komunikasi Serta Transportasi
|
4
|
B. Sistem
Informasi Satelit Domestik
|
4
|
C. Radio
|
4
|
D. Televisi
|
6
|
E. Sarana
Perhubungan
|
6
|
2.3
Perkembangan Industri Pertanian Dan Nonpertanian
Serta Pengaruhnya Terhadap Perekonomian Indonesia
|
7
|
A. Industri Pertanian
|
8
|
1. Industri
Pertanian
|
8
|
2. Industri Perkebunan
|
9
|
3. Industri
Perikanan
|
9
|
4. Industri
Peternakan
|
9
|
5. Industri
Kehutanan
|
10
|
6. Industri
Nonpertanian
|
10
|
2.4
Manfaat Dan Dampak Penerapan Ilmu Pengetahuan Dan
Teknologi Bagi Kelestarian Lingkungan Hidup
|
12
|
A. Kemajuan Dan
Manfaat Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
|
13
|
B. Dampak Ilmu
Pengetahuan Dan Teknologi Bagi Lingkungan Hidup
|
14
|
BAB III KESIMPULAN DAN PENUTUP
|
16
|
3.1
Kesimpulan
|
16
|
3.2
Penutup
|
16
|
Daftar Pustaka
|
17
|
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi dibutuhkan oleh setiap negara. Begitu pula Indonesia
membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyatnya. Sebagai negara sedang berkembang, ilmu pengetahuan dan teknologi
yang dibutuhkan Indonesia meliputi berbagai bidang, terutama pertanian,
informasi, komunikasi, transportasi, dan perhubungan.
Pada
tahun 60-an Indonesia mulai menerapkan revolusi hijau untuk meningkatkan
hasil produksi pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya. Revolusi
hijau dapat diartikan sebagai pengembangan teknologi pertanian guna
meningkatkan produksi pangan. Peningkatan produksi pertanian penangananya
dilakukan oleh departemen pertanian. Melalui departmen ini, disebarkan penyuluh
pertanian lapangan (PPL) untuk memberikan penyuluhan kepada para petani.
Selain
pertanian, sistem informasi, komunikasi, dan transportasi merupakan kebutuhan
pokok pula yang wajib dipenuhi untuk mempercepat arus informasi, komunikasi,
dan transportasi mengingat wilayah Indonesia yang sangat luas dan terdiri dari
puluhan ribu pulau yang dipisahkan oleh lautan.
Sarana
informasi dan komunikasi antara lain terdiri dari sistem komunikasi satelit
domestik (SKSD), TV, radio, telepon, dan lain-lain. Transportasi meliputi
bagian transportasi, seperti jalan, jembatan, pelabuhan, jembatan penyebrangan,
dan sarana transportasi seperti mobil, perahu, kapal laut, dan pesawat terbang.
Pengembangan
industri pertanian di Indonesia belum maksimal. Hal ini disebabkan antara lain oleh tidak meratanya penyebaran
penduduk,kurangnya penusaha pemilik modal yang mau menanamkan modalya di bidang
industri pertnian, dan lain-lain.
Pemanfaatan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang industri jelas dapat
melipatgandakan hasil produksi dalam berbagai sektor. Oleh karena itu,
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai sektor industri perlu
pengawasan, sehingga tidak menimbulkan efek buruk yang terlalu besar bagi
lingkungan dan kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, penulis ingin mengetahui beberapa hal, yaitu :
1.
Bagaimana
perkembangan Revolusi Hijau di Indonesia?
2.
Bagaimana
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan teknolgi dalam era globalisasi dan dampaknya
bagi kehidupan manusia?
1.3
Tujuan Penulisan
Tujuan
dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses perkembangan
revolusi hijau di Indonesia dan perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan teknolgi dalam era globalisasi serta dampaknya bagi kehidupan
manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Proses Revolusi Hijau dalam
Meningkatkan Produksi Pertanian
A.
Pengertian Revolusi Hijau
Revolusi hijau sering dikenal dengan revolusi agraria yaitu suatu
perubahan cara bercocok tanam dari cara tradisional
berubah ke cara modern untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Definisi
lain menyebutkan revolusi hijau adalah revolusi produksi biji-bijian dari
penemuan ilmiah berupa benih unggul baru dari varietas gandum, padi, jagung
yang membawa dampak tingginya hasil panen. Tujuan revolusi hijau adalah
meningkatkan produktivitas pertanian dengan cara penelitian dan eksperimen
bibit unggul.
B.
Latar Belakang Munculnya Revolusi Hijau
Adapun latar belakang munculnya revolusi hijau adalah
sebagai berikut.
1.
Hancurnya lahan pertanian akibat PD I dan PD II.
2.
Pertambahan penduduk meningkat sehingga kebutuhan pangan juga
meningkat.
3.
Adanya lahan tidur.
Upaya peningkatan produksi pangan. Gagasan tentang
revolusi hijau bermula dari hasil penelitian dan tulisan Thomas Robert Malthus
(1766 – 1834) yang berpendapat bahwa “Kemiskinan dan kemelaratan adalah masalah
yang dihadapi manusia yang disebabkan oleh tidak seimbangnya pertumbuhan
penduduk dengan peningkatan produksi pertanian. Pengaruh tulisan Robert Malthus
tersebut, yaitu:
1.
pengendalian pertumbuhan penduduk dengan pengontrolan jumlah kelahiran;
2.
gerakan usaha mencari dan meneliti bibit unggul dalam bidang
pertanian.
C.
Perkembangan Revolusi Hijau
Revolusi hijau dimulai sejak berakhirnya PD I yang
berakibat hancurnya lahan pertanian. Penelitian disponsori oleh Ford and
Rockefeller Foundation di Meksiko, Filipina, India, dan Pakistan. IMWIC
(International Maize and Wheat Improvement Centre) merupakan pusat penelitian di
Meksiko. Sedangkan di Filipina, IRRI (International Rice Research Institute)
berhasil mengembangkan bibit padi baru yang produktif yang disebut padi ajaib
atau padi IR-8. Pada tahun 1970 dibentuk CGIAR (Consultative Group for
International Agriculture Research) yang bertujuan untuk memberikan bantuan
kepada berbagai pusat penelitian international. Pada tahun 1970 juga, Norman
Borlang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia 133
mendapatkan hadiah nobel karena gagasannya mencetuskan revolusi hijau dengan
mencari jenis tanaman biji-bijian yang bentuknya cocok untuk mengubah energi
surya menjadi karbohidrat pada tanah yang diolah menjadi subur dengan tanaman
yang tahan terhadap hama penyakit. Upaya meningkatkan produktivitas pertanian
antara lain dengan cara sebagai berikut.
a.
Pembukaan areal pertanian dengan pengolahan tanah.
b.
Mekanisme pertanian dengan penggunaan alat-alat pertanian modern
seperti bajak
c.
Penggunaan pupuk-pupuk baru.
d.
Penggunaan metode yang tepat untuk memberantas hama.
Perkembangan
Revolusi Hijau juga berpengaruh terhadap Indonesia. Upaya peningkatan
produktivitas pertanian Indonesia dilakukan dengan cara:
a.
Intensifikasi Pertanian
yaitu dengan menerapkan formula pancausaha tani
(pengolahan tanah, pemilihan bibit unggul, pemupukan, irigasi, dan
pemberantasan hama).
b.
Ekstensifikasi Pertanian
yaitu dengan memperluas lahan pertanian, biasanya di
luar Pulau Jawa.
c.
Diversifikasi Pertanian
yaitu dengan cara penganekaragaman tanaman, misal
dengan sistem tumpang sari (di antara lahan sawah ditanami kacang panjang,
jagung, dan sebagainya).
d.
Rehabilitasi pertanian
yaitu dengan cara pemulihan kemampuan daya
produktivitas sumber daya pertanian yang sudah kritis. Faktor-faktor penyebab
timbulnya lahan kritis adalah sebagai berikut : Penanaman yang terus menerus, Penggunaan
pupuk kimia (pestisida, herbisida). Erosi karena penebangan liar,
Irigasi yang tidak teratur.
Upaya untuk memperbaiki lahan pertanian antara lain sebagai
berikut.
1) Reboisasi untuk kawasan hutan/nonhutan.
2) Melakukan tebang pilih.
3) Pembibitan kembali.
4) Penanaman sejuta pohon.
5) Penanaman tanah lembah/pegunungan dengan
terasering/sengkedan.
6) Seleksi tanaman (tanaman pelindung/tua).
D.
Keuntungan Revolusi Hijau
Adapun
keuntungan dari adanya Revolusi Hijau, yaitu:
a. Ditemukannya
berbagai jenis tanaman dan biji-bijian/varietas unggul.
b.
Meningkatnya produksi pertanian yang berarti dapat mengatasi pangan.
c.
Pendapatan petani meningkat yang berarti meningkatnya kesejahteraan petani.
Tahun 1988, Indonesia mendapat penghargaan
dari FAO karena berhasil dalam swasembada
pangan.
E.
Kelemahan Revolusi Hijau
Sedangkan kelemahan dari Revolusi Hijau adalah berikut
ini.
a. Menghabiskan dana yang besar untuk biaya penelitian.
b. Menurunnya daya produksi tanah karena ditanami terus
menerus.
c. Polusi tanah dan air akibat penggunaan pupuk
pestisida yang berlebihan.
d. Dengan mekanisasi pertanian mengakibatkan tenaga
manusia digantikan mesin.
2.2
Perkembangan Sistem Informasi, Komunikasi, dan Transportasi serta Dampaknya
dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
A.
Pengertian Informasi dan Komunikasi serta Transportasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sistem berarti
perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu
totalitas. Informasi adalah data yang telah diperoleh, sehingga mempunyai arti
dan nilai. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, informasi berarti penerangan,
keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita. Menurut Alfin Toffler (Seorang
Futurolog AS), informasi adalah fakta, laporan, perkembangan, perasaanperasaan,
membuat kecenderungan-kecenderungan yang dapat memengaruhi
keputusan/pembentukan masyarakat/dunia.
Pengertian komunikasi adalah membagi informasi,
memberitahu, memindahkan atau bentukan pikiran baik secara lisan maupun
tulisan. Definisi lain menyebutkan komunikasi adalah suatu transformasi
informasi antarorang atau kelompok atau lembaga dalam bentuk penyebaran berita
melalui lisan, tulisan, suara, gambar maupun lambang tertentu. Komunikasi massa
adalah penyebaran informasi atau komunikasi yang membawa pesan untuk orang
banyak, Misalnya koran, televisi, majalah, radio sebagai pemberi informasi
(sender) dan masyarakat sebagai penerima informasi (receiver). Pengertian
transportasi adalah pengangkutan barang (benda) atau sebagai jenis kendaraan
sesuai dengan kemajuan teknologi.
B.
Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa
KSD Palapa adalah sistem satelit
komunikasi yang dikendalikan oleh sistem satelit komunikasi pengendali bumi
yang dibuat oleh HAC (Hughes Aircraft Company) Perumtel Indonesia. Nama palapa
diambil dari sumpah Gajah Mada yang akan mempersatukan Nusantara. SKSD Palapa
dibangun tahun 1974–1976 dengan peluncuran generasi 1-A1. Sampai tahun 1996
sudah generasi 3 dengan code C2 yang jarak jangkauannya dari Irian sampai
Vladivostok (Rusia), dari Australia sampai Selandia Baru. Fungsi SKSD Palapa adalah sebagai berikut.
a. Hubungan komunikasi antardaerah, antarnegara
lebih mudah.
b. Mempererat penyebaran informasi melalui
televisi, internet, faksimile.
c. Mempermudah komunikasi telepon SLI, SLJJ, STO
(Sentral Telepon Otomat).
d.
Sebagai satelit pengulang (repeater).
C.
Radio
Dr. Lee De Forest dari AS merupakan penemu radio tahun
1916 sehingga mendapat julukan The Father of Radio. Tahun 1919 Dr. Frank Conrad
(seorang ahli pada westing house Company di Pitssberg AS) berhasil mengadakan
eksperimen menyiarkan musik. Tahun 1933, Prof. E.H. Amstrong memperkenalkan FM
(Frequency Modulation) yang mempunyai kelebihan antara lain:
a.
dapat menghilangkan interference (gangguan) yang disebabkan oleh
cuaca, bintik-bintik matahari, alat listrik, atau dua stasiun yang bekerja pada
gelombang yang sama,
b.
suaranya jelas dan jernih.
Perkembangan
Radio di Indonesia
1 April 1933, Mangkunegoro VII dan
Sarsito Mangunkusumo mendirikan SRV (Solossche Radio Vereenging) di Surakarta.
Sedangkan radio siaran yang pertama diusahakan oleh Hindia Belanda tanggal 16
Juni 1925 bernama BRV (Bataviasche Radio Vereenging) di Jakarta. Badan-badan
radio yang lainnya adalah :
-
NIROM:Nederlansch Indische Radio Omroep Mij di Jakarta, Bandung, dan Medan.
-
MAVRO:Mataramse Vereenging Voor Radio Omroep di Yogyakarta.
Atas usaha M. Sutarjo Kartohadikusumo
dan Sarsito Mangunkusumo tanggal 24 Maret 1937 didirikan PPRK (Perserikatan
Perkumpulan Radio Ketimuran) di Bandung dengan tujuan berupaya memajukan
kesenian dan kebudayaan nasional guna kemajuan masyarakat Indonesia secara
rohani dan jasmani. Pada masa pendudukan Jepang, penyelenggaraan radio
ditangani oleh Hoso Kanri Kyoku. Perkembangan radio merosot karena semua radio
siaran diarahkan untuk kepentingan militer Jepang. Pada awal kemerdekaan, radio
berperan menyebarkan berita Proklamasi. Tanggal 11 September 1945 diadakan
rapat di Jakarta yang dipimpin oleh Abdurrachman Saleh dan dihadiri oleh 16
pemimpin dari Jakarta, Bandung, Purwokerto, Semarang, Yogyakarta, dan
Surakarta. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut.
a)
Menetapkan tanggal 11 September 1945 sebagai hari berdirinya RRI.
b)
Semua yang hadir menyatukan diri sebagai pegawai RRI.
c)
Pusat RRI di Jakarta.
d)
Abdurrachman Saleh dipilih sebagai Pemimpin Umum RRI.
e)
Cabang RRI yang pertama adalah Jakarta, Bandung, Surakarta,
Purwokerto,
Semarang,
Yogyakarta, Malang, dan Surabaya.
f)
Semboyan RRI “sekali di udara tetap di udara”.
Pribadi
yang Cakap PP No. 21 / 1967 tentang amateurisme radio amatir adalah seperangkat
pemancar radio yang digunakan untuk berhubungan dalam bentuk percakapan. Radio
amatir tergabung dalam ORARI (Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia).
Disusul PP No. 55 tahun 1970 tentang radio siaran non pemerintah yang berfungsi
sosial yaitu sebagai alat pendidikan, penerangan, dan hiburan. Tahun 1974
stasiun radio swasta niaga bergabung dalam wadah PRSSNI (Persatuan Radio Siaran
Swasta Nasional Indonesia). Tahun 1984, RRI mendapat penghargaan dari The
Population Institute (Lembaga Kependudukan)yang berpusat di Washington, karena siaran
sandiwara radionya terbaik se-Asia dengan judul “Butir-butir pasir di laut“
(yang bertemakan KB). Setelah merdeka siaran luar negeri Indonesia dikenal
dengan nama The Voice of Free Indonesia. Sekarang siaran luar negeri RRI dari
Jakarta dikenal dengan nama Voice of Indonesia (Suara Indonesia). RRI ditunjang
oleh MMTC (Multimedia Training Center) yang bertujuan untuk mendidik dan
melatih para karyawan.
Adapun fungsi radio sejak ditemukan sampai sekarang
adalah sebagai:
a)
hiburan;
b)
penerangan;
c)
pendidikan;
d)
propaganda (Jepang dengan propaganda Hakko I-Chiu, artinya delapan
penjuru mata angin dalam satu atap);
e)
pembangunan (menyampaikan hasil-hasil pembangunan dan memotivasi
masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan nasional).
D.
Televisi
Paul Nipkow
dikenal sebagai “Bapak Televisi” karena penemuannya berupa electrische
teleschope yang dapat mengirim gambar melalui udara dari satu tempat ke tempat
lain. Pada tahun 1883 – 1884. Tahun 1939 masyarakat AS telah menikmati
televisi. TVRI lahir berdasarkan SK Menpen tahun 1961 untuk menayangkan/meliput
semua kegiatan kejuaraan Asia Games IV di Jakarta. Proyek ini ditangani oleh
perusahaan elektronika Jepang Nippon Electric Company (NEC). TVRI berhasil
mengudara pada acara liputan 17 Agustus 1962 di Istana Negara. Tanggal 24
Agustus 1962, TVRI diresmikan oleh Presiden Soekarno. Mulai 11 Maret 1963, TVRI
menayangkan siaran iklan/siaran niaga. Tapi mulai 1 April 1981 pemerintah
melarang siaran niaga dengan alasan:
a.
TVRI berfungsi sebagai government tool (alat pemerintah) yang bertugas
menyiarkan pembangunan dan hasil-hasilnya ke seluruh pelosok Indonesia.
b.
TVRI berperan meningkatkan pengetahuan dan wawasan pola pikir
masyarakat.
c.
Masyarakat bersifat konsumerisme.
Untuk biaya operasional TVRI dilakukan dengan cara berikut ini.
a. Pemerintah memberi subsidi.
b. Masyarakat pemilik televisi dikenakan iuran.
c. Siaran televisi swasta boleh menyiarkan iklan, hasilnya
sebagian untuk TVRI.
Mulai tahun 1989, pemerintah mengizinkan kehadiran televisi
swasta, sehingga bermunculan TV-TV swasta antara lain:
a. RCTI, 24 Agustus 1989 di Jakarta;
b. SCTV, 24 Agustus 1990 di Surabaya;
c. TPI, 23 Januari 1991;
d. ANTV, tahun 1993;
e. Indosiar, Januari 1995, dan sebagainya.
Televisi memberikan dampak baik positif maupun negatif antara lain
sebagai berikut.
a. Dampak positif dari televisi
1) Menambah wawasan di
bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
2) Menambah pendidikan
dan pengetahuan.
3) Mengomunikasikan
hasil-hasil pembangunan.
b. Dampak negatif dari televisi
1) Penjajahan informasi
dari negara tertentu terhadap negara lain.
2) Budaya konsumerisme
dan konsumtif.
E.
Sarana Perhubungan
Penggunaan roda
diperkenalkan pertama oleh bangsa Hyksos tahun 1675 SM. Penemuan mesin uap oleh
James Watt 1769 membawa perubahan besar karena transportasi (kapal, lokomotif,
mobil) dijalankan dengan mesin uap. Dengan berkembangnya sektor
perhubungan/transportasi berperan untuk:
a. meningkatkan produksi dan jasa;
b.
meningkatkan arus wisata;
c.
memperlancar arus informasi;
d.
memperlancar arus barang dan manusia;
Sarana
perhubungan meliputi darat, laut, dan udara;
1.
Perhubungan Darat
Sarana perhubungan darat paling banyak diminati karena
relatif murah, cepat, mudah dijangkau. Untuk meningkatkan sarana transportasi
upaya yang ditempuh pemerintah, antara lain sebagai berikut.
a.
Pemeliharaan rehabilitasi jalan raya yang sudah ada.
b.
Membangun jalan tol dan jalan layang, ringroad.
c.
Pembangunan jalan kereta api.
d.
Rehabilitasi infrastruktur dan penyediaan tambahan perlengkapan
operasional jalan KA.
e.
Pengadaan kereta api lebih modern,Argo Bromo, dan Argo Gede.
KA pertama dikelola oleh PJKA. Sekarang dikelola oleh
Perumka (Perusahaan Umum Kereta Api), yaitu BUMN di bawah Departemen
Perhubungan yang mengelola KA di Indonesia.
2.
Perhubungan Laut
Upaya pemerintah dalam meningkatkan sarana transportasi
laut adalah:
1.
Merehabilitasi dan meningkatkan kapasitas infrastruktur yang ada.
2.
Pengadaan kapal Feri dan kapal pengangkut barang.
3.
Perbaikan pelabuhan laut, terminal peti kemas, dan dermaga-dermaga.
4.
Meluncurkan kapal cepat Palindo Jaya 500 tahun 1995.
5.
Mendirikan PT PAL di Surabaya sebagai pusat pengembangan industri maritim
Indonesia.
Tujuan
pembangunan perhubungan laut:
a.
Mempercepat lalu lintas antarpulau.
b.
Meningkatkan perdagangan domestik dan internasional.
3.
Perhubungan Udara
Perkembangan transportasi udara ditandai dengan semakin
mudah dan cepatnya transportasi antarprovinsi, antarpulau, dan antarnegara.
Dengan adanya maskapai penerbangan perintis, yaitu Merpati Nusantara, Mandala,
Bouroq, Sempati, dan PT Industri Pesawat Terbang Nurtania berubah menjadi IPTN
(Industri Pesawat Terbang Nusantara) yang sekarang dikenal dengan pesawat
NC-212, Helikopter NBO 105, CN 235 (Tetuko), N-250 (Gathotkaca), serta produksi
komponen pesawat F-16, Boeing 747, dan Boeing 737. Perkembangan informasi,
komunikasi, dan transportasi dapat meningkatkan arus informasi, memperpendek
jarak antarpulau, maupun antarnegara.
2.3 Perkembangan Industri
Pertanian dan Nonpertanian serta Pengaruhnya terhadap
Perekonomian
Indonesia
James Watt berhasil mengadakan perbaikan penemuan Mesin Uap tahun 1765
yang sebelumnya ditemukan oleh New Comen. Inovasi ini menjadi dasar dari
turbin (mesin penggerak dalam industri berat). Sehingga James Watt dikenal
sebagai Bapak Revolusi, sebab penemuannya (mesin uap) menjadi tenaga penggerak mesin
industri dan menjadi salah satu pendorong terjadinya revolusi industri.
Pada abad ke–18, revolusi industri membawa kemajuan ekonomi di Eropa,
AS, dan negara berkembang. Kebijaksanaan dalam pembangunan industri antara
lain sebagai berikut.
a. Untuk meningkatkan pendapatan per kapita.
b.
Menciptakan lapangan kerja baru.
c.
Pemerataan kesempatan berusaha.
d.
Meningkatkan nilai tambah bahan mentah dan bahan baku.
e.
Meningkatkan produktivitas.
f.
Meningkatkan ekspor.
g.
Menghemat devisa.
Untuk melaksanakan kebijaksanaan
dalam pembangunan, langkah-langkah yang ditempuh
adalah sebagai berikut.
a)
Mengembangkan industri kecil dan industri rumah tangga dalam upaya
menambah pendapatan dan penciptaan lapangan kerja.
b)
Mengembangkan industri pengolahan hasil pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan, dan kehutanan dalam rangka memanfaatkan seoptimal
mungkin sumber daya nasional.
c)
Mengembangkan industri yang berorientasi ekspor sebagai penggerak
utama untuk mempercepat laju pertumbuhan industri dan ekonomi.
d)
Meningkatkan kemampuan pengusaha teknologi termasuk pengembangan
inovasi dalam proses produksi teknologi serta penguasaan teknologi rancang
bangun.
e)
Mengembangkan kewirausahaan dan profesionalisme tenaga industri,
baik secara kuantitas maupun kualitas.
Pembangunan industri di Indonesia ditopang oleh
beberapa faktor sebagai berikut.
a.
Cadangan bahan mentah yang melimpah meliputi hasil pertanian,
perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, kelautan.
b.
Jumlah penduduk yang besar sebagai tenaga kerja dan pemasaran
hasil industri.
c.
Letak Indonesia sangat strategis pada posisi silang dunia.
d.
Berkembangnya ahli-ahli iptek. Pada Pelita VI dalam PJPT II,
prioritas diletakkan pada penataan industri nasional, iptek menuju masyarakat
industri serta pembangunan SDM.
A.
Industri Pertanian
Industri
pertanian adalah industri yang mengolah dan menghasilkan barang yang mendukung
sektor pertanian. Industri pertanian meliputi industri pertanian, perkebunan,
perikanan, kehutanan, dan peternakan. Adapun tujuan pembangunan industri
pertanian adalah sebagai berikut.
a.
Meningkatkan hasil dan mutu produksi.
b.
Meningkatkan taraf hidup dan pendapatan petani, peternak, dan
nelayan.
c.
Memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha untuk menunjang
pembangunan industri.
d.
Meningkatkan pendapatan negara melalui ekspor.
1.
Industri Pertanian
Upaya
meningkatkan produksi beras/nonberas antara lain dengan cara berikut.
1)
Pancausaha tani.
2)
Penanganan pascapanen.
3)
Menentukan harga yang layak bagi produsen dan konsumen.
4)
Penyediaan sarana dan prasarana.
5)
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi.
6)
Pemanfaatan lahan kering pekarangan dan rawa.
7)
Pengembangan holtikultura (buah-buahan, sayur-sayuran, dan obat-obatan).
2.
Industri Perkebunan
Usaha industri perkebunan meliputi perkebunan
kecil/rakyat (tebu, tembakau, kelapa, kopi, karet, dan teh) dan perkebunan
karet. Upaya meningkatkan indistri perkebunan ditempuh dengan cara berikut.
1)
Peremajaan yaitu mengganti tanaman yang tua dan busuk.
2)
Rehabilitasi yaitu pemulihan kemampuan daya produktivitas.
3)
Pemanfaatan lahan kering dan lahan transmigrasi.
4)
Penganekaragaman komoditas.
5)
Ekstensifikasi dan intensifikasi (penggunaan teknologi tepat guna).
Tujuan perkebunan ada 3 yang disebut
Tridharma Perkebunan, yaitu:
1)
meningkatkan pendapatan dan devisa negara;
2)
menciptakan lapangan pekerjaan;
3)
memelihara kelestarian sumber daya dan lingkungan hidup.
3.
Industri Perikanan
Peningkatan produksi perikanan bermanfaat
untuk:
1) memenuhi kebutuhan pangan dan gizi;
2) meningkatkan
pendapatan dan taraf hidup nelayan;
3) memajukan desa-desa
pantai.
Perikanan dibedakan
menjadi 2 yaitu:
a.
perikanan laut dengan hasil ikan tongkol, hiu, selar, laying
lemusu, dan lain-lain;
b.
perikanan darat dalam bentuk kolam, empang, danau, waduk dengan
jenis ikan mas, mujair, tawes, gurami, dan lele.
Upaya peningkatan produksi perikanan melalui hal-hal
berikut.
1)
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna.
2)
Penyuluhan dan pembinaan.
3)
Penyediaan sarana dan prasarana.
4)
Kemampuan pemasaran.
4.
Industri
peternakan
Pembangunan peternakan bertujuan untuk:
1) memantapkan swasembada pangan;
2) memperbaiki mutu
makanan khususnya penyediaan protein nabati dan hewani.
Peternakan dibagi dalam
3 jenis, yaitu:
1) peternakan hewan
besar (sapi, kerbau);
2) peternakan hewan
sedang (kambing, biri-biri, dan babi);
3) peternakan hewan
unggas (ayam, itik, puyuh).
Upaya untuk meningkatkan produktivitas antara lain
sebagai berikut.
1)
Pemanfaatan dan pengembangan teknologi tepat guna.
2)
Meningkatkan kuantitas dan kualitas ternak.
3)
Penyuluhan terhadap petani ternak.
4)
Memelihara kesehatan ternak dan kebersihan kandang.
5)
Memanfaatkan limbah ternak (untuk pupuk).
5.
Industri
Kehutanan
Peranan hutan adalah sebagai berikut.
1) Sebagai sumber pendapatan dan lapangan kerja.
2)
Menghasilkan kayu, mulai tahun 1980 ekspor kayu olahan dgn industri kayu lapis.
3)
Untuk keperluan bahan bakar dan paru-paru dunia.
4)
Untuk konstruksi bangunan dan kerajinan, sumber energi.
5) Sumber
obat-obatan tradisional dan sumber penyimpan, pengatur air.
6)
Sumber plasma nutfah (penerus genetika) flora dan fauna.
Upaya peningkatan hasil hutan adalah sebagai berikut.
1)
Peningkatan pengusahaan hutan produksi.
2)
Penyempurnaan tata guna hutan serta pemanfaatan hasilnya.
3)
Peningkatan perlindungan hutan.
4)
Penanaman hutan-hutan yang rusak serta konversi sebagian hutan alam menjadi
hutan buatan.
5)
Peningkatan penertiban penebangan hutan.
6. Industri
Nonpertanian
Industri
nonpertanian adalah industri yang aktivitasnya di luar bidang pertanian,
meliputi industri maritim, industri elektronika, industri pariwisata, industri
pertambangan dan energi, industri semen, besi baja, perakitan kendaraan
bermotor. Untuk memperkuat struktur industri Indonesia yang masih lemah, mulai
tahun 1984 pemerintah menyusun suatu langkah strategis yang disebut “Peta
Rangka Landasan” bidang industri dengan sistem “Pusat Pertumbuhan Industri
(Industrial Growth Center) “sebuah proyek percontohan di Lhok Seumawe sebagai
suatu wilayah terpadu dari pusat industri petrokimia, pupuk Urea, semen,
kertas, dan sebagainya. Upaya yang sama dilaksanakan di Palembang, Gresik,
Kupang, dan Kalimantan Timur.
a. Industri Pertambangan dan Energi
Industri pertambangan dan industri diarahkan pada
pemanfaatan dan penyediaan bahan baku bagi industri dalam negeri, dan
meningkatkan ekspor.
Contoh : industri semen di Gresik, Padang, Cibinong,
Ujung Pandang dan industri tambang emas di Irian Jaya;
b. Industri Elektronika
Perkembangan elektronika di Indonesia semakin maju
seiring bermunculan perusahaan elektronika Maspion, Polytron, LG, Panasonic
(sekarang National dan Panasonic bergabung menjadi Panasonic).
c.
Industri Pariwisata
Indonesia (Pulau Bali) termasuk peringkat 5 setelah
Hawai pada pariwisata internasional. Wilayah Indonesia termasuk wisata alam,
budaya, dan teknologi.
Adapun keuntungan industri wisata adalah:
1) mendatangkan devisa negara;
2) memperluas lapangan kerja;
3) memacu pembangunan daerah;
4) meningkatkan rasa cinta tanah air;
5) mengembangkan kerajinan rakyat.
Menurut UU No. 5 Tahun 1984, Departemen Perindustrian
secara nasional membagi industri menjadi 4 kelompok, yaitu:
1) industri mesin dan logam dasar (industri hulu);
2) industri kimia dasar (industri hulu);
3) kelompok aneka industri (industri hilir);
4) industri kecil termasuk industri rumah tangga.
1.
Industri
Mesin dan Logam Dasar (Industri Hulu)
Industri hulu adalah industri yang memproduksi bahan baku dan bahan
prnolong seperti balok-balok besi, benton atau lembaran baja. Contoh PT.
Krakatau Steel.
2.
Industri
Kimia Dasar
Industri kimia dasar merupakan industri yang mengolah sumber daya
alam menjadi bahan baku untuk industri hilir, meliputi hal-hal berikut.
a.
Industri
agrokimia yaitu industri kimia yang mendukung bidang pertanian menghasilkan
pupuk dan pestisida. Contoh industri pupuk urea amoniak terdapat di Aceh,
Palembang, dan Gresik (Za).
b.
Industri
kimia organik yang menghasilkan pigmen, methanol karbon aktif.
c.
Industri
selulosa dan karet, industri yang mengolah kayu dan karet alam dan menghasilkan
pulp (bubur kayu, bubur kertas, dan bubur ban). Pabrik bubur kayu sebagai bahan kertas terdapat di Prapat, Banyuwangi, Jakarta, Samarinda,
dan Sampit. Pabrik kertas karet terdapat di Pontianak, Palembang, dan Medan.
d.
Industri kimia anorganik, industri yang menghasilkan asam sulfat,
soda kostik, zat asam, dan sebagainya.
3.
Aneka
Industri (Industri Hilir)
Industri hilir adalah industri yang membuat
barang-barang yang siap dipakai oleh konsumen, misanlya pabrik minyak goreng, hand
phone, pensil, piano, dan lain-lain
4.
Industri
Kecil
Departemen
Perindustrian membagi industri kecil menjadi 5 kelompok yaitu:
a)
industri pangan (industri tahu, tempe, gula merah, madu, krupuk, dan
lain-lain);
b)
industri sandang dan kulit (tenun, konveksi, batik, peci, tas,
sepatu, sulaman);
c)
industri kimia dan bahan bangunan (kapur, batu bara, arang kayu);
d)
industri kerajinan dan umum (anyaman, ukiran, batu akik, sapu,
payung, perak);
e)
industri logam (pandai besi, kaleng, bengkel las, dan komponen elektronika).
2.3
Manfaat dan Dampak Penerapan Iptek Bagi Kelestarian Lingkungan
Hidup
Ilmu pengetahuan ialah sejumlah pengetahuan yang
tersusun secara sistematis dan rasional sehingga dapat dibuktikan kebenarannya
oleh siapapun. Kebenaran ilmu bersifat objektif dan rasional. Teknologi ialah
penerapan praktis dari ilmu. Hubungan ilmu dan teknologi sangat erat. Keduanya
sulit dipisahkan dan saling membutuhkan. Tanpa ilmu tidak ada penerapan baru
dalam teknologimdan tanpa teknologi sulit dapat menikmati penemuan ilmu.
Manfaat iptek bagi kemajuan bangsa yaitu manusia dapat hidup lebih sejahtera.
Kegiatan manusia lebih efektif dan efisien. Pembangunan bidang iptek pada PJPT
II merupakan kesinambungan perluasan dari PJPT I. Menurut GBHN 1993 sasaran
pembangunan ekonomi PJPT II adalah sebagai berikut.
1.
Tercapainya kemampuan nasional dalam pemanfaatan, pengembangan,
dan penguasaan iptek yang dibutuhkan bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan,
peradaban, ketangguhan, dan daya saing bangsa.
2.
Terpacunya pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan menuju masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri, dan sejahtera
yang dilandasi nilai-nilai spiritual, moral dan etik berdasarkan nilai luhur
bangsa serta nilai keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka arah pembangunan
iptek adalah sebagai berikut.
a.
Pemanfaatan pengembangan dan penguasaannya dapat mempercepat
proses pembaharuan.
b.
Meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
c.
Memperluas lapangan kerja.
d.
Meningkatkan kualitas harkat dan martabat bangsa serta
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sedangkan kebijaksanaan iptek dalam Pelita VI pada PJPT
II ada 5 sektor sebagai berikut.
a.
Teknik Produksi
Yaitu keseluruhan unsur yang turut berperan dalam
kegiatan manusia yang menghasilkan barang dan jasa.
b.
Sektor Teknologi
Yaitu kemampuan teknologi dan rekayasa yang mendasari
kemampuan bangsa Indonesia dalam melakukan inovasi.
c.
Sektor Ilmu Pengetahuan Terapan
Yaitu Ilmu pengetahun yang dapat dimanfaatkan dalam
berbagai aspek kehidupan manusia.
d.
Sektor Ilmu Pengetahuan Dasar
Yaitu ilmu pengetahuan yang menjadi landasan bagi
pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam, Sosial, Humaniora, dan mendukung mutu SDM.
e.
Sektor Kelembagaan Iptek
Yaitu iptek yang diarahkan untuk meningkatkan SDM agar
lebih produktif, kreatif, dan inovatif. Ilmu pengetahuan dan teknologi di satu
sisi bermanfaat bagi manusia dan
makhluk hidup lainnya, di sisi lain menimbulkan dampak negatif.
1.
Kemajuan
dan Manfaat Iptek
a.
Limbah ternak untuk pupuk (kompos).
b.
Sampah dimanfaatkan menjadi gas bio yang berguna untuk keperluan
memasak, penerangan, dan tenaga gerak.
c.
Dengan detoksifikasi surya yaitu sistim pengolahan air yang
terkontaminasi dengan memanfaatkan panas matahari/ultraviolet sehingga
menghasilkan air yang bersih.
d.
Dalam bidang komunikasi (radio,TV, telephone, handphone, internet)
sehingga penggunaan waktu lebih efisien dan cepat mendapatkan informasi.
e.
Dapat mendatangkan kemudahan hidup dengan adanya kalkulator, alat
rumah tangga elektrolik, pesawat terbang, kereta api, dan sebagainya.
f.
Kemajuan bidang kedokteran dan kesehatan sehingga ditemukan
pengobatan berbagai macam penyakit termasuk alat kontrasepsi yang berguna
mengatur dan membatasi kelahiran.
g.
Pada bidang pertanian (traktor, alat pemotong padi, pupuk buatan)
menjadi lebih efektif dan efisien dan meningkatkan produktivitas pertanian
dengan teknik mutasi buatan dapat menghasilkan buah buahan yang besar tidak
berbiji (contoh buah semangka tanpa biji).
h.
Memperluas lapangan kerja karena dibukanya industri-industri baru.
i.
Meningkatkan produksi barang-barang kebutuhan masyarakat (sandang,
pangan, kendaraan, alat elektronika, dan sebagainya)
j.
Pengolahan SDA lebih berkualitas dan optimal.
k.
Kemajuan bidang pertahanan keamanan dengan persenjataan yang
canggih (rudal, patriot, nuklir, bom atom, dan lain-lain) bermanfaat untuk
mempertahankan pertahanan dan keamanan wilayahnya.
l.
Peningkatan dan pemanfaatan sumber energi baru.
2.
Dampak Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terhadap Lingkungan Hidup
a.
Upaya untuk mencegah atau mengurangi dampak iptek antara lain
dengan cara:
1)
Pengembangan iptek harus memerhatikan asas ekosistem.
2)
Selalu mengadakan monitoring, analisis, dan evaluasi sehingga
dapat diketahui sejauh mana gangguan/dampak yang diakibatkan oleh perkembangan
iptek.
3)
Mengembangkan teknologi proteksi yaitu mengembangkan teknologi
yang dilengkapi dengan usaha-usaha pencegahan terhadap dampak yang mungkin
terjadi.
4)
Mengembangkan teknologi daur ulang untuk pemrosesan kembali limbah
untuk mengurangi pencemaran.
5)
Mengembangkan teknologi tepat guna dengan ciri-ciri:
a) tidak memerlukan pengetahuan teknik yang tinggi;
b) sederhana sehingga mudah dilaksanakan;
c) bermanfaat bagi orang banyak;
d) dapat mendukung teknologi di bidang lain;
e) dapat meningkatkan nilai sumber daya alam (SDA).
b.
Dampak dari penerapan iptek
1)
Kegiatan industri menyebabkan limbah berbahaya (logam-logam berat,
zat radioaktif, air buangan panas (thermal water waste), kepulan asap,
kebisingan).
2)
Pertambangan, berupa terjadinya kerusakan instalasi, kebocoran,
pencemaran buangan penambangan, rusaknya lahan-lahan bekas pertambahan dan
pencemaran udara.
3)
Transportasi, berupa pencemaran udara, suara dan naiknya suhu
udara kota.
4)
Pertanian, akibat dari naiknya pemakaian zat-zat kimia seperti
pestisida, insektisida, herbisida, fungisida sehingga terjadi pencemaran air
dan tanah.
5)
Perikanan, karena pendangkalan sungai, erosi, pembuangan limbah
industrisehingga meracuni ikan, polusi air.
6)
Kehutanan akibat penebangan hutan tidak tebang pilih, pembukaan
hutan
7)
untuk pertanian sehingga berakibat turunnya kesuburan tanah,
kelestarian air, produksi kayu, dan penurunan kekayaan flora dan fauna.
8)
Lautan akibat pencemaran air limbah pabrik, minyak dari
tambang-tambang minyak dan pencemaran dari kapal-kapal tanker.
9)
Kemajuan bidang persenjataan dengan meledaknya bom-bom nuklir serta
reaktor-reaktor atom lainnya yang menyebabkan timbulnya debu yang memuat
radioaktif yang menimbulkan sinar alfa, sinar beta, sinar gamma serta
partikel-partikel neutron lainnya yang dapat menimbulkan kanker.
10) Kemajuan teknologi TV menimbulkan pergeseran norma dan
nilai bermasyarakat, berkembangnya konsumerisme, seks bebas, dan sadisme.
11) Menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam mengembangkan
iptek serta menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Terjadinya
masalah lingkungan hidup disebabkan oleh tidak seimbangnya antara penggunaan
teknologi dan lingkungan hidup. Untuk menjaga keseimbangan antara kemajuan
teknologi dengan lingkungan hidup, maka perlu diupayakan hal-hal berikut ini.
a.
Memelihara lingkungan terutama penggunaan air tanah.
b.
Pelaksanaan pembangunan berwawasan lingkungan.
c.
Pemeliharaan hutan tropis sebagai paru-paru dunia dengan
menghindari pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
d.
Mendirikan unit-unit pengolahan limbah industri untuk mengelola
limbah industri.
e.
Pengendalian pencemaran sektoral terhadap lingkungan.
f.
Pengembangan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat melalui
kegiatan PKK, Karang Taruna, diskusi, cerdas cermat, lomba kelompencapir, kerja
bakti, gotong royong.
Tujuan
pembangunan berwawasan lingkungan.
1.
Membina hubungan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara
manusia dengan lingkungannya.
2.
Melestarikan SDA agar dapat dimanfaatkan oleh generasi penerus.
3.
Meningkatkan manusia sebagai pembina lingkungan bukan sebagai
perusak lingkungan.
Sedangkan
pembangunan berwawasan lingkungan merupakan tanggung jawab dari berikut.
1.
Masyarakat Indonesia.
2.
Pemerintah.
Pemerintah
mengeluarkan UU No. 4 Tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan
lingkungan hidup yang intinya yaitu pelaku pembangunan, pemerintah atau swasta
harus melaksanakan AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan = Environmental Impact
Assessment/EIA). Tujuan pelaksanaan AMDAL antara lain sebagai berikut.
a.
Memperkecil dampak proyek/industri terhadap lingkungan.
b.
Memperbesar manfaat proyek terhadap lingkungan dan masyarakat.
BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
Revolusi hijau adalah suatu perubahan cara bercocok tanam dari
cara tradisional berubah ke cara modern untuk meningkatkan produktivitas
pertanian.
2.
Upaya produktivitas pertanian di Indonesia dilakukan dengan
intensifikasi pertanian, ekstensifikasi pertanian, diversifikasi pertanian,
rehabilitasi pertanian.
3.
Perkembangan sistem informasi, komunikasi, dan transportasi
meliputi Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa, Radio, Televisi,
Sarana perhubungan darat, laut, dan udara.
4.
Perkembangan industri pertanian di Indonesia meliputi industri
pertanian, perkebunan, perikanan, dan kehutanan.
5.
Perkembangan industri nonpertanian di Indonesia meliputi industri
pertambangan dan energi, elektronika, pariwisata.
3.2
Penutup
Dengan
mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang semata-mata karena
karunia dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas
dan kewajiban seorang murid MA. Nahdlatul Ulama himbauan sebagai syarat
mengikuti proses kegiatan belajar mengajar Sejarah kelas XII Semester Gasal
walaupun bentuknya sederhana
Penulis
berharap mudah-mudahan makalah ini dapatlah bermanfaat bagi diri penulis
khususnya bagi pembaca umumnya dan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat
karunia-Nya kepada seluruh umat Islam yang giat membangun dan memperjuangkan
serta menegakkan ajaran agamanya.
No comments:
Post a Comment